Minggu, 02 Mei 2010

Paus Biru (Balaenoptera musculus)

Klasifikasi ilmiah bagi paus biru menurut Napier dan Napier (1967) dalam Putri (2009) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Mamalia

Ordo : Cetacea

Sub Ordo : Mysticetes

Famili : Balaenidae

Genus : Balaenoptera

Spesies : Balaenoptera musculus

Paus biru termasuk ke dalam sub ordo Mysticetes (paus baleen) karena tidak mempunyai gigi dimana giginya menghilang sebelum kelahirannya, memiliki bentuk wajah yang cembung dan gemuk, struktur yang simetris, berbunyi sengau, dan tulang dada terdiri atas satu tulang (Feldhamer et al 1999). Mysticetes berjumlah hanya 14% dari total ordo Cetacea dan merupakan paus terbesar dibanding sub ordo lainnya.

Paus biru juga termasuk ke dalam genus Balaenoptera. Ada lima jenis dalam genus Balaenoptera, diantaranya adalah paus biru (Balaenoptera musculus), paus fin (B.physalus), paus sei (B. borealis), paus Bryde (B. edeni), dan paus minke (B. acutorostrata).

Reproduksi merupakan suatu proses dimana organisme menghasilkan individu baru, melalui material gen, dan memelihara secara berkelanjutan kehiduoan individu baru tersebut (Feldhamer et al 1999). Semua jenis mamalia melahirkan dengan cara pembuahan di dalam (internal fertilization). Selain itu, semua jenis mamalia memiliki alat kelamin yang terpisah dan karakteristik sexual yang hanya dimiliki oleh masing-masing jenis kelamin. Mamalia juga memliki struktur dan fungsi sistem reproduksi yang sangat kompleks, berbeda dengan burung dan reptil.

Pada kelas mamalia, sistem reproduksi jantan memiliki sepasang testis, sepasang kelenjar reproduksi, sistem pembuluh, dan alat kelamin (penis). Sedangkan pada betina terdiri dari sepasanginduk telur dimana untuk menghasilkan telur dan berbagai hormone, sepasang pipa Fallopi (oviduk) dimana bertugas sebagai saluran dari induk telur pertama hingga ke yang terbesar atau disebut uteri (tempat berkembangnya embrio), vagina sebagai gerbang dari sisi luar tubuh, dan serviks dimana sebagai menyambungkan uterus dan vagina.

Sistem reproduksi pada jantan, testis merupakan tempat berproduksinya sperma (gamet jantan) dan pembentukan hormon sex jantan (testoteron). Sepasang testis pada mamalia berbentuk oval, menggantung pada kantung, dan terlindung oleh kulitt yang disebut skrotum. Posisi testis pada mamalia berbeda-beda. Setelah sperma matang, sperma harus disalurkan ke rangkaian pembuluh lalu berkumpul pada epididimis (gulungan pembuluh yang tinggi yang berlokasi di permukaan pada masing-masing testis). Pembuluh ini bertugas sebagai saluran sperma dan tempat penyimpan antara sperma dan jaringan kelenjar sekresi yang diberikan terlebih dahulu untuk ejakulasi. Penis merupakan alat untuk mengirim sperma ke tubuh betina yang difasilitasi oleh pembuluh darah yang tinggi. Komposisi penis adalah bentuknya yang silinder dan corpora cavernosa (didalamnya terdapat darah yang apabila melakukan hubungan sexual akan mengakibatkan ereksi).

Paus biru termasuk hewan vivipar dan diberikan makan saat masih dalam kandungan melalui tali pusar. Paus biru setelah melahirkan akan mengeluarkan kenop perut (tempat dimana tali pusar diikatnya). Umumnya, paus biru melakukan perkawinan secara musiman dimana betina melahirkan anaknya tiap 2-3 tahun. Mereka menyisakan kelahirannya sekitar 1 tahun sebelum kelahiran. Ketika lahir, anak paus biru dapat mencapai panjang sekitar 23 kaki (7 m) dan berat 5000 hingga 6000 pon (2700 kg).

Perawatan induk paus biru menghasilkan lebih dari 50 galon (200 liter) susu tiap harinya. Kandungan susu terdapat 35-50% lemak susu dan anaknya memperoleh beat rata-rata hingga 10 pon tiap jam atau 44 kg tiap harinya. Pada saat 6 bulan dalam setahun dan rata-rata panjangnya mencapai 16 m, anaknya disapih. Paus biru mencapai kedewasaan sexualnya sekitar 10 tahun.

Pada saat musim kawin, paus biru jantan menarik perhatian betina dengan cara mengeluarkan bunyi/nyanyian yang indah yang hanya dapat dilakukan pada jantan yang sudah dewasa. Ada enam nyanyian dasar dengan berbagai variasi dan semua jenis paus pada tiap wilayah menyanyikan lagu yang sama (Winn et al. 1981). Paus biru kawin terjadi kebanyakan saat musim dingin sampai awal musim semi ketika dekat permukaan dan dalam air yang panas. Pada musim semi, paus biru kembali mencari makan di belahan bumi bagian selatan dan utara dimana mereka mengakumulasikan pakan yang sangat banyak untuk lapisan lemak pada tubuhnya.

Periode kehamilan sekitar 11-12 bulan dan anakan lahir dengan ekor terlebih dahulu dan dekat dengan permukaan yang panas, air yang dangkal. Anak yang baru lahir memiliki kemampuan berenang ke permukaan sekitar 10 detik untuk pernafasan pertamanya dengan dibantu induknya dengan menggunakan sirip. Sekitar 30 menit sejak kelahirannya, anak paus biru mulai dapat berenang. Anak yang baru lahir memiliki panjang sekitar 7,6 m dan berat sekita 6-8 ton. Bayi diasuh/diberikan susu yang dimiliki induknya (40-50% lemak) dan disapih sekitar 7-8 bulan. Anakan minum 23-90 kg susu tiap hari. Induk dan anak selalu bersama-sama selama setahaun atau lebih, sampai anakan memiliki panjang sekitar 13 m.

Di bumi belahan utara, betina memiliki kedewasaan sexual dalam umur 5 tahun dengna panjang 21-23 m. sedangkan jantan mulai dewasa kurang dari lima tahun dan panjang kurang dari betina hanya sekitar 20-21 m (Wilson and Ruff 1999).

Pada musim kelahiran, anakan lahir saat musim dingin di belahan bumi mereka tinggal. Rata-rata kelahiran : biasanya hanya satu anak yang lahir. Dua anak pernah terjadi dalam kondisi yang jarang bahkan sangat jarang (1% yang lahir). Waktu kelahiran biasanya 2-3 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar